Kalau saja dia tahu siapa yang selalu merindukan raut wajahnya yang ceria. Yang selalu membisikan doa dalam setiap helaan nafas. Yang selalu rela menukarkan nyawanya demi seseorang yang bahkan tak pernah menoleh ke arahmu. Pasti dia tidak akan pernah melewatkan sedikitpun pandangannya darimu. Dia akan berlutut kepadamu dan mengucapkan terimakasih sampai mulutnya berbusa. Cinta yang telah membuatmu kehilangan akal sehat, sampai-sampai kamu rela mati untuknya.
Dia bahkan tak pernah sempat menoleh untuk sekedar menanyakan kabar. Kamu tahu jika mengharapkannya adalah sesuatu yg percuma. Tapi hatimu terlalu tulus hingga tak mempedulikan apakah imbalan yang akan kamu dapat. Saat ini dia sedang jatuh, kehilangan penyemangat terbesar dalam hidupnya. Tanpa pikir panjang kamu berusaha sekuat tenaga untuk menolongnya. Memberikan kata-kata motivasi hingga ia dapat berdiri seperti sedia kala. Sebenarnya kamu tidak kebagian peran dalam hal ini. Seorang teman yang selalu setia menyampailan pesanmu. Dan kamu hanya berperan di belakang layar, tanpa pernah ia ketahui.
Fiksi
gambar: http://www.google.co.id/imgres?q=orang+galau&start=87&num=10&hl=id&gbv=2&biw=1024&bih=677&tbm=isch&tbnid=_Y6o9PxF8phapM:&imgrefurl=http://santisalayanti.blog.stisitelkom.ac.id
beugh...galaunya maksimal~ #eaaa
BalasHapus