Semalem gue lagi iseng buka laptop. Berhasil nulis satu artikel dan selanjutnya stuck ga tau mau ngapain, akhirnya gue minta tolong ke 3 temen gue buat bikin satu kalimat dan mereka nurut HAHAHA *evil laugh*, oke deh ini kalimatnya:
Levi: Kebingungan memilih ******* atau *****
Faiz: Gadis itu putus cinta gara-gara cowo ber*******
Mia: Mia lagi nunggu dijemput ayah
Sumpah ini kalimat absurd semua apalagi punya Levi sama Faiz *jitakin satu2* oke deh tapi gue coba bikin something dari ketiga kalimat ini yahhh~~
Gadis itu berlari kemudian memeluk sahabat terdekatnya. Rona merah tampak jelas di kedua pipinya. Ia sedang jatuh cinta! Ya, lebih tepatnya jatuh pada dua hati. Hal yang selanjutnya ia lakukan adalah memeluk bantal Doraemon kesayangannya sambil tertawa-tawa sendiri seperti orang tidak waras. Roll film di dalam kepalanya terus memutarkan kenangan yang terjadi beberapa menit yang lalu. Roll film itu berisi kenangan yang tidak akan pernah ia lupakan dari dua orang yang telah mengisi hatinya selama beberapa bulan terakhir. Akhirnya, hari ini, penantian menyebalkan itu usai sudah. Kebingungan memilih ******* atau ***** akhirnya menemukan titik cerah. Ia memilih satu dari mereka dan BINGO mereka menjadi sepasang kekasih. Gadis itu sangat bahagia menemukan pangeran idamannya. Matanya berkilauan setiap kali ia menyebutkan nama kekasih barunya itu. Ia berharap mereka akan bersama selamanya seolah-olah mereka adalah pasangan yang telah diikat oleh takdir. Tapi ini bukan dunia dongeng. Bukan cerita Cinderella yang sepertinya tidak pernah menderita setelah bertemu Sang Pangeran, karena mereka diceritakan akan hidup bahagia selamanya. Ini dunia nyata. Dan waktu membuktikan jika hubungan mereka hampa. Mereka seperti musafir, berjalan beriringan di padang pasir gersang, saling membutuhkan, tapi tidak pernah mau mengungkapkan. Ego has landed.
Perlahan mereka saling berjalan menjauh. Tidak kuasa jika harus terus menerus berbohong pada hati. Sebenarnya Sang Gadis masih tidak rela akan perpisahan ini. Ia mengais, meronta dan mengemis agar Sang Pangeran kembali kedalam genggamannya. Ia bahkan masih sering memimpikannya, mengangankannya, menuliskan namanya pada setiap sudut buku, sampai menuliskan surat-surat tak bertuan untuk menemani kegelisahan hatinya. Ia putus cinta gara-gara cowo ber******* dan ia mulai kehilangan kewarasannya!
Rintik air yang jatuh perlahan membuat gadis itu semakin menggigil kedinginan. Ia merapatkan jaket dan syal kesayangannya itu. Dadanya naik turun mencoba melawan rasa takut yang mulai merajai hati. "Aku berani. Aku tidak takut pada apa pun" ujarnya dalam hati. Gadis itu keras kepala. Bukan, bukan keras kepala, tapi cinta yang telah membuat akal sehatnya hilang secara perlahan. Nama gadis itu Mia. Ia sedang menunggu dijemput oleh ayahnya. Butuh waktu lama untuk mengerti. Dan akhirnya ia lebih memilih untuk menuju keabadian daripada hidup dengan derita putus cinta. Malam itu ia merelakan dirinya 'bersatu' dengan alam.
SELESAI \o/
Dini Sekar di 21:53 PM - 10:53 PM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar