12 Mei 2013

Surat Yang Tak Pernah Sampai


Suratmu itu tidak akan pernah terkirim, karena sebenarnya kamu hanya ingin berbicara pada dirimu sendiri. Kamu ingin berdiskusi dengan angin, dengan wangi sebelas tangkai sedap malam yang kamun beli dari tukang bunga yang berwajah memelas, dengan nyamuk-nyamuk yang cari makan, dengan malam, dengan detik jam.. tentang dia.
Dia yang tidak pernah kamu mengerti. Dia, racun yang membunuhmu perlahan. Dia, yang kamu reka dan kamu cipta.
Sebelah darimu menginginkan agar dia datang, membencimu hingga muak dia mendekati gila, menertawakan segala kebodohannya, kekhilafannya untuk sampai jatuh hati padamu, menyesalkan magis yang hadir naluriah setiap kali kalian berjumpa. Akan kamu kirimkan lagi tiket bioskop, bon restoran, semua tulisannya- dari mulai nota sebaris sampai doa berbait-bait. Dan beceklah pipinya karena geli, karena asap dan abu dari benda benda yang ia hanguskan-bukti-bukti bahwa kalian pernah saling tergila-gila-berterbangan masuk ke matanya. Semoga Ia pergi dan tak pernah menoleh lagi. Hidupmu, hidupnya, pasti akan lebih mudah.
Tapi, sebelah darimu menginginkan agar dia datang, menjemputmu, mengamini kalian, untuk kesekian kali, jatuh hati lagi, segila-gilanya, sampai batas gila dan waras pupus dalam kesadaran murni akan cinta. Kemudian mendamparkan dirlah kalian di sebuah alam tak dikenal untuk membaca ulang semua kalimat, mengenang setiap inci perjalanan, perjuangan dan ketabahan hati. Betapa sebelah darimu percaya bahwa setetes airmata pun akan terhitung, tak ada yang mengalir mubazir, segalanya pasti akan bermuara di satu samudera tak terbatas, lautan merdeka yang bersanding sejajar dengan cakrawala..dan itulah tujuan kalian.
……………………
Kamu takut karena ingin jujur. Dan kejujuran menyudutkanmu untuk mengakui kamu mulai ragu.
……………………
Skenario perjalanan kalian mengharuskanmu untuk sering menyejarahkannya, merekamnya, lalu memainkannya ulang di kepalamu sebagai Sang Kekasih Impian, Sang Tujuan, Sang Inspirasi bagi segala mahakarya yang termuntahkan kedunia. Sementara dalam setiap detik yang berjalan, kalian seperti musafir yang tersesat di padang. Berjalan dengan kompas masing-masing tanpa ada usaha saling mencocokan. Sesekali kalian bertemu, berusaha saling toleransi atas nama cinta dan perjuangan yang Tidak Boleh Sia-Sia. Kamu sudah membayar mahal untuk perjalanan ini. Kamu pertaruhkan segalanya demi apa yang kamu rasa benar. Dan mencintainya menjadi kebenaran tertinggimu.

You and Me vs The World


We hurt each other even in silent. We don’t need to say the words, our eyes were filled with pain already. Maybe it was love. Maybe it was lust. And maybe what hurt the most was the high expectation. The way we hurt each other just to show how we loved each other was tiring, wasn’t it? Memories fade as time goes by or gone, just like that, with no trace. But we always remember how it hurt. I hurt you. You hurt me more. Then we said goodbye when all we wanted to say was ‘forgive me’.The ego has landed.

I wanted to say ‘please stay’ but the words froze in my brain, leave me wondering: what did we do wrong? Maybe you will never know that… I’m falling endlessly. I’m falling hopelessly. You’re not there to catch me.

When you hugged me, it felt like I’ll always be alright. Now that you left, it feels like nothing will ever be okay. For example, I can never listen to Michael Buble anymore. His Home hurts too much since you’re not the home anymore. And you know what? I am never alone. Not when the thoughts of you always haunting me. I am never alone, but I am lonely. If only the ‘i love you’ is enough, we wouldn’t have to fear the night. Darkness is scary when you’re lonely.

Sometimes, many times late at night, these thoughts crossed my mind, that our love was like the burning cigarette. It didn’t last that long, and filled with poison. I’m addicted to it. And when I said I’m addicted to you, it means I’m addicted to love and the pain it brings. Even the falling leaf reminds me of us. We are that leaf. Fragile and falling hopelessly, inevitable.

Plus Minus Globalisasi


Hai ketemu lagi nih sama Mbah Mading.Apa kabar semuanya? Kuliah lancar? Yang jomblo apa kabar? Mbah doain yang lagi galau mikirin nilai semoga cepet kelar galaunya, yang jomblo moga cepet dapet jodoh. Well, kali ini Mbah mau ngebahas dikit tentang Globalisasi. Apa sih yang ada di benak kalian kalo ngedenger kata Globalisai? LifeStyle? Gadget? Atau apa? Kalo menurut Tante Wiki Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara