27 April 2012

Surat Untuk Sahabat

Dear kamu yang sedang membaca surat ini.
Selamat pagi atau selamat siang, mungkin kamu membaca surat ini ketika matahari sudah terbenam, jadi kuucapkan juga selamat malam.

Sebenarnya saat ini au sedang berharap jika waktu dapat dihentikan dan jam dapat berhenti berdetak sebentar saja. aku hanya ingin berbincang denganmu, dengan kalian semua. menambah jumlah kenangan manis yang mungkin tidak akan ada ujungnya. Rasanya baru kemarin aku bersekolah disini, datang sendiri tanpa teman dekat satu orang pun. Sampai akhirnya aku bertemu denganmu, dengan dia dan juga mereka semua. Rasanya juga baru kemarin aku melihatmu dengan segala dugaan dikepala. Sampai akhirnya kita saling mengenal dan terlanjur jatuh sayang. Harus aku akui jika perpisahan itu akan selalu ada, karena kita pernah berjumpa, bersama dalam canda, tawa dan bahagia.

23 April 2012

Terimakasih




Allah maha pengasih lagi maha penyayang. Terimakasih sudah memberikan yang terbaik untuk hidupku. Terimakasih telah memaksaku untuk berada disini, sebuah tempat yang aku sendiri tidak tahu sebelumnya. Terimakasih telah mempertemukanku dengannya. Pertemuan yang belum menemukan titik akhir hingga saat ini. Kalau saja aku tidak engkau paksa untuk berada disini, mungkin aku tidak akan pernah bertemu dengannya. Terimakasih telah menghadirkannya saat pertama aku datang ke tempat ini. Terimakasih ya Allah, karena dia aku bisa menilai hidup dari sudut yang berbeda. Karena dia aku bisa mengetahui beberapa butir kata motivasi yang ia kutip dari buku-buku bestseller. Karena dia pula aku menjadi gemar membaca buku yang halamannya beribu-ribu. Engkau maha pengasih lagi penyayang. Terimakasih untuk segalanya dalam hidup.


sumber gambar: http://www.google.co.id/imgres?q=terimakasih&hl=id&biw=1024&bih=677&gbv=2&tbm=isch&tbnid=03nAOVcwgezEnM:&imgrefurl=http://septirani.com/terima-kasih/&docid=_Bv3Dyd